Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gurihnya Bisnis Tas Ransel Merek Sendiri


Tas pada awalnya hanyalah sebagai alat untuk membawa barang-barang. Bentuk dan ukurannya dulu pun masih amat sangat terbatas. Namun sekarang tas sudah masuk ke dalam ranah fashion. Berbagai ukuran, bentuk dan merek telah tersedia.

Salah satu bentuk tas yang sangat umum dan banyak penggunanya yaitu jenis tas ransel. Tas ransel begitu populer dan banyak digemari salah satunya karena kegunaan dan manfaat untuk membawa barang yang relatif lebih berat. Dengan digendong pada kedua bahu, tas dinilai sangat stabil dan nyaman saat digunakan.

Tas ransel sendiri ada banyak sekali jenisnya. Kalau kita mendatangi pusat perbelanjaan modern ataupun toko-toko tas, maka kita akan melihat ada banyak sekali jenis tas ransel yang ditawarkan, bergantung pada kegunaan dan target pasar. 

Contohnya ada tas ransel untuk karyawan atau orang pekerja yang cenderung lebih formal dengan warna gelap seperti hitam dan coklat. Tas ransel jenis ini biasanya didominasi oleh merek-merek kuat dan telah familiar seperti Polo, Palazzo, dan Tracker. Tas merek Polo sendiri di pasaran ada berbagai macam. Ada yang original seperti merek Polo Classic, Polo Line, Polo Homme, Polo Style yang memiliki bahan kualitas terbaik dan juga kelengkapan seperti slot tempat laptop yang besar, tempat ATK, dan bahan tas yang tebal dan kuat. Namun banyak juga beredar tas ransel Polo jenis lokal yang memiliki kualitas di bawah Polo original yang tentu saja memiliki harga yang terjangkau.

Tas Polo Original
Tas Polo lokal dengan harga relatif murah

Kemudian ada juga tas ransel yang diperuntukkan untuk orang-orang yang suka penampilan casual. Tas ransel jenis ini biasanya berbahan denim dengan ukuran yang lebih kecil dan simpel. Tas jenis ini biasanya dipakai oleh remaja dan orang dewasa awal. Mereka menggunakannya mulai dari untuk ke sekolah, jalan-jalan, atau hanya sekedar santai bersama teman-teman. Warna dan model yang tidak membosankan menjadikan tas ini favorit remaja.

Tas Denim Casual
Selanjutnya ada tas ransel sekolah yang ditargetkan untuk anak sekolah tentu saja. Tas ransel anak sekolah ini juga ada berbagai macam, mulai dari untuk anak-anak PAUD/TK dengan ukuran kecil dan bermotif gambar-gambar kartun yang berwarna-warni. Bahkan banyak juga beredar tas ransel yang memiliki roda atau biasa juga disebut tas ransel troli. 

Tas PAUD/TK dengan berbagai bentu dan warna yang lucu

Kemudian ada tas ransel untuk SD yang ukurannya lebih besar. Walaupun masih banyak juga yang bergambar kartun dan warna-warni, tas SD juga biasanya ada yang bermotif polos dan terkesan tidak "kekanak-kanakan" seperti halnya tas anak SD. 

Pasar yang luas dan modal yang tidak terlalu besar, membuat banyak orang tertarik untuk berbisnis tas. Ada yang bisnisnya menjadi reseller. Mereka mengambil berbagai macam tas di grosiran dalam jumlah banyak yang kemudian dijual kembali baik itu secara offline lewat toko fisik ataupun lewat online dengan memanfaatkan market place dan juga sosial media. Omzetnya? Wah.. jangan ditanya lagi. Apalagi bila musim anak-anak masuk sekolah, maka mereka akan banyak order dan tentu saja omzet meningkat tajam.

Ada juga sebagian orang yang memilih menjual tas dengan merek sendiri. Walaupun sedikit lebih kompleks, tentu saja, namun menjual tas merek sendiri tentunya memiliki rasa kepuasaan dan kesenangan tersendiri, Bayangkan merek tas sobat bisa dijual, kemudian laris manis. Bahkan tak jarang juga yang bisa memasarkan sampai ke luar negeri lho, guriiihhh... :D

Contohnya tas merek lokal Pulcher Bag yang sukses menjual tas merek sendiri. Sang empunya, Laurensia berhasil membangun mereknya sendiri hingga menghasilkan omzet ratusan juta. Tas Pulcher dibandrol mulai dari 100 ribuan hingga 300 ribuan. Penjualan tas yang saat ini didominasi lewat online kabarnya bahkan telah merambah hingga pasar luar. Hmm..

Tas Pulcher raih omzet ratusan juta

Kemudian ada juga pengusaha tas asal Semarang, Harsono yang sukses membangun tas ransel mereknya sendiri dengan mengusung merek Ardani Indonesia. Tas yang penjualannya berawal dari market place Bukalapak ini, telah berhasil menjual hingga ratusan tas ke seluruh Indonesia. Dulunya saat awal merintis sempat tak direstui orang tua. Namun Harsono tidak patah semangat. Ia mulai membuat tas dengan memesan pada konveksi dan bermodal hanya 400 ribu. Kini Harsono bahkan merambah ke produk adventure seperti tas gunung dan jaket.

Harsono bersama tas Ardaninya

Untuk memulai bisnis tas ransel merek sendiri ini sebenarnya cukup mudah. Oh ya, ingat pesan Mas Jaya Setiabudi: Fokus pada pemasaran, serahkan bagian produksi pada ahlinya. Jadi ketika akan berbisnis tas merek sendiri ini, kita bisa menggunakan jasa konveksi tas untuk membuat tas. Dalam hal ini tentu saja kita yang menentukan sendiri jenis tas, model, dan bahan tas yang akan dibuat, setelah sebelumnya menentukan target pasar mana sasaran dari tas ransel tersebut.

Dalam hal memilih konveksi tas juga harus yang telah berpengalaman dan memiliki kredibilitas. Jangan sampai nantinya konveksi yang kita pilih bekerja asal-asalan bahkan tidak menyelesaikan orderan kita yang sudah jatuh tempo. Ujung-ujungnya nanti akan membuat kecewa pelanggan dan distributor. Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi kan?

So, tertarik untuk bisnis tas merek sendiri? Siapa tahu tasnya bisa go international!!

Post a Comment for "Gurihnya Bisnis Tas Ransel Merek Sendiri"